webnovel

Negeri Pelangi

Autor: Adi_Yoga
Geschichte
Laufend · 14.3K Ansichten
  • 8 Kaps
    Inhalt
  • Bewertungen
  • N/A
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

Adi adalah Seorang remaja laki laki berumur 22 tahun yang tinggal di Inggris. Meskipun dia adalah warga Negara Inggris, akan tetapi dia sangat mengagumi Negara Indonesia. Rasa kagumnya itu timbul setelah selama satu bulan dia tinggal di Indonesia untuk keperluan penyelesaian tugas akhir kuliahnya, terlebih lagi dulu kakek buyutnya yang bernama Ir.Suryo adalah orang asli Indonesia yang kemudian menetap di Inggris. Karena rasa cinta dan kagumnya kepada Indonesia, Adi memutuskan bahwa dia akan tinggal dan menetap di Indonesia setelah lulus kuliah nanti. Adi mengutarakan keinginan itu kepada kedua orang tuanya. Namun ayahnya menentang keras keinginan Adi, karena suatu hal yang sulit untuk dia jelaskan. Adi kebingungan dengan sikap ayahnya, dan dia pun bertanya kepada ibunya. Ibunya menyuruh Adi untuk menemui neneknya agar dia bisa mengetahui cerita secara keseluruhan tentang masa lalu keluarganya. Ketika Adi berbicara dengan neneknya, beliaupun menceritakan bahwa ternyata alasan Ir.Suryo beserta anak dan istrinya menetap di Inggris adalah untuk mencari perlindungan. Karena Ir. Suryo yang dulunya adalah seorang pejuang kemerdekaan pada saat masa pendudukan jepang, telah difitnah melakukan penghianatan kepada bangsanya sendiri dan juga teman seperjuangannya. Setelah Indonesia merdeka, Ir. Suryo dimasukkan kedalam daftar pencarian orang oleh pemerintah Indonesia pada saat itu untuk dijatuhi hukuman. Karena hal itu dia beserta anak dan istrinya memutuskan untuk tidak akan pernah kembali lagi ke Indonesia dan memilih menjadi warga Negara Inggris. Alasan itulah yang membuat ayah Adi menentang keras keinginannya untuk tinggal dan menetap di Indonesia, karena dia masih belum bisa menerima bahwa Ir. Suryo yang seharusnya menjadi pahlawan justru dicap sebagai seorang penghianat oleh bangsanya sendiri. Setelah lama memikirkan masalahnya, seketika Adi teringat akan cerita sahabatnya yang bernama Vita. Vita pernah bercerita bahwa dia bersama dosen pembimbingnya sedang melakukan penelitian tentang mesin penjelajah waktu yang bisa membawa manusia kembali ke masa lalu. Seketika itu Adi berfikir untuk langsung menemui Vita dan berniat untuk melakukan perjalanan waktu ke masa lalu menggunakan mesin itu untuk memperbaiki sejarah, agar kakek buyutnya bisa terhindar dari fitnah. Sanggupkah Adi untuk melakukan perjalanan waktu ke masa lalu dan memperbaiki sejarah ?? Mari kita simak alur ceritanya ... !!

Chapter 1Selamat datang untuk membuat di WEBNOVEL

Platform penulisan WEBNOVEL-INKSTONE dapat mewujudkan impian kreatif Anda dan menghubungkan Anda dengan pembaca di seluruh dunia dengan kata-kata. Anda juga dapat mengakses https://inkstone.webnovel.com dan buat di PC.

Das könnte Ihnen auch gefallen

PRAHARA DI KAHURIPAN

Pada saat Prabu Dharmawangsa Teguh Anantawikrama dari Kerajaan Medang Kemulan merayakan pesta pernikahan kedua puterinya yaitu Dewi Sri Anantawikrama dan Dewi Laksmi dengan Pangeran Airlangga dari kerajaan Bedahulu di Bali, tiba-tiba menyerbu prajurit raja Wura-wari dari kerajaan Lwaram Dalam penyerbuan itu Prabhu Dharmawangsa Teguh dan permaisuri serta seluruh menteri dan bangsawan kerajaan tewas. Istana Watu Galuh dihancurkan. Airlangga dan kedua isterinya didampingi pelayan setianya, Mpu Narottama dan beberapa pengawal berhasil meloloskan diri dan berlindung di Gunung Prawito. Tiga tahun hidup di hutan Prawito sebagai pertapa, tahun 931 Saka Airlangga kedatangan serombongan orang dipimpin oleh beberapa pendeta untuk menyampaikan keinginan rahayat Medang agar Airlangga kembali membangun kerajaan baru meneruskan dinasti Ishyana. Dengan bantuan para pendeta, reshi dan brahmana, Airlangga menyusun kekuatan membangun kerajaan Medang. Diantara para reshi terdapat Mpu Bharada penasehat spiritual mendiang prabu Dharmawangsa Teguh, dibantu oleh Ki Ageng Loh Gawe, pertapa di Gunung Anjasmara Pada tahun 931 Saka istana Wotan Mas selesai dibangun dan Airlangga diangkat sebagai raja dengan gelar Abhiseka Sri Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramatunggadewa. Kerajaan yang baru bernama Kahuripan. Atas jasanya membantu pembangunan kerajaan Kahuripan, Prabu Airlangga menghadiahkan tanah perdikan di desa Giri Lawangan kepada Ki Ageng Loh Gawe. Dalam kunjungannya ke Wotan Mas, Ki Ageng Loh Gawe mengajak muridnya bernama Ki Puger berusia 20 tahun. Mengetahui Ki Puger murid Ki Ageng Loh Gawe yang ikut membantu membangun Wotan Mas, Prabhu Airlangga meminta agar Ki Puger bersedia dinikahkan dengan sepupu raja yang bernama Dewi Centini Luh Satiwardhani atau Ni Luh Sati. Setahun setelah perkawinan itu lahirlah seorang anak laki-laki yang diberi nama Aryosetho Jayawardhana. Tahun 954 Saka atau 1032 M Giri Lawangan diserbu gerombolan pimpinan Gagak Lodra. Sehari sebelum itu Ki Puger dan keluarganya pergi meninggalkan Giri Lawangan menuju ke pertapaan Kaliwedhi untuk menghindarkan Aryosetho Jayawardhana dari penyerbuan Gagak Lodra karena ia dipilih oleh para dewa sebagai cikal bakal yang kelak akan menurunkan raja-raja besar di tanah Jawa. Di Kaliwedhi Aryosetho digembleng dengan keras oleh Reshi Sethowangi. Berkat ketekunannya ia memperoleh ilmu mahadahsyat ciptaan Sang Hyang Wishnu yang bernama Bhayu Selaksha dan menerima pedang sakti Sosronenggolo Setahun kemudian Aryosetho bersama Ki Puger turun gunung membantu Prabu Airlangga merebut kembali tahta kerajaannya yang direbut oleh Ratu Arang Ghupito. Berkat perjuangannya Aryosetho berhasil membantu Prabu Airlangga merebut kembali tahta kerajaannya. Dalam perjalanan dari kraton Dhaha kembali ke Kahuripan, ia dan prajuritnya berhasil menumpas gerombolan Gagak Lodra. Selesai menjalankan tugasnya Aryosetho mengajak sahabat masa kecilnya ke Kaliwedhi menjemput calon istrinya yang bernama Dyah Ayu Rogopadmi Aninditho Prameshwari alias Dewi Condrowulan. Beberapa waktu lamanya di Kaliwedhi, Aryosetho kembali ke Giri Lawangan memboyong Dewi Condrowulan yang telah menjadi istrinya dan hidup sebagai pertapa. Setelah 93 tahun pernikahannya Dewi Condrowulan di karuniai seorang putri. Namun kebahagiaan bersama sang putri yang dinantikan selama puluhan tahun hanya berlangsung selama 40 hari, setelah hari itu Dewi Condrowulan harus menyerahkan putrinya untuk diasuh oleh orang lain seperti dirinya dulu ditemukan Reshi Sethowangi di tengah hutan. Bayi tanpa nama itu diserahkan kepada Mpu Purwo, seorang pertapa sakti yang kemudian memberinya nama Ken Dedes. Ken Dedes kelak akan melahirkan keturunannya menjadi raja besar di kerajaan Singhasari dan Majapahit. Aryosetho dan Dewi Condrowulan telah berhasil menjalankan tugas yang diberikan oleh Dewata Agung sebagai pepunden cikal bakal raja-raja besar di tanah Jawa.

Uud_Bharata · Geschichte
5.0
3 Chs