webnovel

Kecelakaan Tunggal

Di suatu malam yang dingin, rintik hujan membasahi jalanan sepi. Danang baru saja menyelesaikan pekerjaannya dan hendak pulang. Ia pun telah bersiap dan mulai melangkah menuju rumah bosnya di mana ia memarkirkan motor kesayangannya. Ketika sampai di sana, ia mengetuk pintu dan masuk ke ruang tamu. Seperti biasa, bosnya itu tengah menikmati rokok dan kopi seraya mendengarkan musik dari ponselnya. Selembar uang pecahan lima puluh ribuan tergeletak di atas meja, itu adalah upah yang akan diterima Danang dari hasil kerjanya malam ini. Entah kenapa bosnya itu lebih suka memberikan upah harian. Danang pun tak merasa keberatan dengan hal itu.

"Udah selesai, Nang?" sapa si bos.

"Udah, ini aku mau pamit pulang ya."

"Iya, itu uang kamu. Ambil aja, hati-hati di jalan."

"Siap, Bos. Makasih."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel