webnovel

Takziyah

Rafka menatap jasad sang ibu dengan sedih, ia masih merasa tidak percaya dengan semua yang terjadi. Tapi apa mau di kata, takdir sudah menuliskan semuanya. Jalan hidup yang harus ia lalui, tidak akan selalu bahagia.

Azzam dan Hendra yang melihat Rafka sedih pun mencoba untuk menghiburnya, mereka mengajak Rafka bicara agar tidak terus kepikiran dengan jasad yang kini berbaring di hadapan mereka.

"Sudah Raf, jangan sedih terus. Masih ada kita, kalau lo butuh apapun kita siap kok." Ucap Azzam menenangkan.

"Iya Raf, sudahi sedih lo itu. Ibu lo sudah bahagia sekarang, sudah tenang. Jangan di buat sedih lagi dengan tangisan lo, ayo bangkit. Gw yakin lo pasti bisa, lo kan hebat." Sambung Hendra.

Rafka tersenyum mendengar perkataan Hendra, tapi senyum itu kembali luntur sedetik kemudian.

"Terima kasih sudah menghibur gw, kalian memang teman terbaik gw." Balas Rafka.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel