webnovel

Pacaran, Pengakuan El

"Eh, cewek centil."

Mendengar seseorang yang menegur dengan gumpalan tisu yang mendarat di hadapannya, membuat Nusa mengalihkan pandangan dari ponsel ka seseorang yang melemparinya dengan benda tersebut.

Terlihat Priska yang melambaikan tangan, mencoba menarik perhatiannya, dan secara tidak langsung mengatakan kalau dia-lah yang melempar tisu tersebut.

"Apa?" balasnya dengan malas.

Berurusan dengan Priska memanglah hal yang paling dan HARUS di hindari oleh semua orang, termasuk Nusa. Makanya, Nusa memilih untuk merespon malas cewek yang terkenal dengan tukang bully itu.

Priska beranjak dari duduknya, lalu berjalan dan menempati kursi milik Reza yang belum berpenghuni. Ia kapok duduk di samping Nusa, yang dimana itu adalah kursi kebanggan El yang tidak boleh di sentuh oleh siapapun itu. Terakhir kali ia mendaratkan bokong disana, membuahkan hasil yang menyakiti hati.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel