"Kamu gila hah? Kenapa kamu mengaku kalau aku adalah calon istrimu?" tanyaku dengan mata melotot. Sementara Pras hanya terdiam seberang meja.
"Maaf, Wiwik. Aku terpaksa melakukan hal ini. aku sama sekali tidak suka dengan dia! Aku saja terpaksa menerima pernikahan ini, karena ayah yang terus mendesakku." Pras meremas rambutnya seperti frustasi. Meski, Pras sudah dewasa dan bisa menentukan hidupnya sendiri.
Tetapi, tidak dipungkiri, jika dia masih punya Ayah yang selalu ingin mendikte hidupnya. Terlebih soal perjodohan ini. bukan hanya mengikat dua insan tetapi dua keluarga yang sama-sama Kaya. Bahkan bisa di bilang keluarga Meimei jauh lebih kaya dan terpandang. Itulah alasan kenapa Sugeng ngotot untuk menjodohkan Meimei dan Pras.
"Terus apa yang bisa saya lakukan!" aku menawarkan diri. Pras menoleh ke arahku. Mukanya berbinar. Tangannya menggenggam tanganku erat-erat.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com