Benar-benar dingin!
Yun Hua bahkan berpikir bahwa ini adalah akhir musim gugur.
Setelah memutari lubang tempat fondasi berada, dia melanjutkan berjalan ke arah barat daya.
Rasa dingin itu semakin lama semakin kental.
Yun Hua benar-benar menguatkan diri untuk berjalan maju.
Di sekelilingnya hanyalah kegelapan, kegelapan yang sangat ekstrim. Kegelapan yang sampai pada titik ekstrim ini, sama sekali tidak ada sumber cahaya, benar-benar gelap gulita.
"Jangan takut, aku di belakangmu." Tiba-tiba terdengar sebuah suara, "Apa kamu mau aku ke sana?"
Yun Hua tiba-tiba berhenti.
Jantungnya berdegup kencang, di saat yang sama dia juga bernapas lega.
Bo Siqing ada di belakangnya!
"Tidak perlu, jangan ke sini… begini saja cukup." Suara Yun Hua pun jauh lebih rileks.
Mengetahui bahwa Bo Siqing terus mengikutinya dalam jarak beberapa langkah di belakang, dalam sekejap dia merasa sangat lega.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com