Wen Mo yang memakai tas selempang keluar dari pintu depan, saat dia melewati sebuah gang kecil, dia tiba-tiba ditarik ke gang, "Wen Mo, nilai matematika kamu hari ini 100 lagi ya?"
Wen Mo mengangguk dan berkata iya.
"Iya?" Sebuah tamparan melandas di dahinya, "Kamu merasa dirimu pintar! Apa kamu tahu gara-gara kamu mendapat nilai 100 dalam ujian, Pak Liu tua itu meminta kami untuk berdiri selama jam pelajaran, kakiku sampai sakit. Katakan padaku apa yang harus aku lakukan?"
Wen Mo berpikir sejenak, dan berkata, "Menurutku, kamu…kamu harus belajar dengan giat, lain kali jangan...jangan mendapat nilai jelek."
Sebuah tamparan melayang ke wajahnya, "Kamu berani menceramahiku?"
Baru pada saat itulah Wen Mo menyadari, mereka tidak benar-benar meminta pendapatnya, tetapi hanya mencari kesalahannya.
Anak laki-laki lain berkata, "Kenapa dia bisa selalu mendapat nilai 100, padahal aku perhatikan dia terlihat bodoh."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com