Hening sejenak ada. Shandra menatap jam pasir yang ada di sisi meja, menunggu dokter untuk datang kembali ke ruangannya. Sejenak ia harus menunggu sebelum akhirnya si dokter datang dengan senyum bahagia di atas wajahnya. Ia menarik sebuah kursi dan duduk tepat di depan Sandra. Menatap gadis itu dengan ramah lalu mengarahkan pandangan matanya tepat mengarah pada Bima.
"Jadi ... siapa yang akan menjelaskannya?" tanya si dokter tiba-tiba. Kalimatnya sukses membuat Sandra diam sembari mengerutkan keningnya sama. Gadis itu menoleh, menatap ke arah Bima.
"Siapa yang akan berbicara untuk memulai? Atau haruskah aku yang bertanya ini itu?"
Bima menghela napasnya kasar. "Aku tak paham dengan apa yang dokter maksudkan," ucapnya dengan nada ringan. Pria itu terus saja memasang wajah yang aneh. Dirinya tak bisa memahami apa yang dikatakan oleh si pak tua bertubuh gempal di depannya itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com