172. Past for Future

Hujan membasahi tubuhnya. Jejak langkah terhapus oleh tetesan air hujan yang semakin deras setiap detiknya. Ia hanya ingin pergi, jauh dari ruang sang ayahanda dan tak ingin kembali untuk malam ini. Masa bodoh dengan semua yang terjadi di dalam rumah selepas dirinya berlari keluar dan meninggalkan pria tua yang terlalu banyak mengucapkan kebohongan untuk untuk dirinya sebelum ini. Sandra kalut selepas tahu betapa jahatnya semesta pada dirinya. Tak ada yang bisa dipercaya, juga tak ada yang bisa diandalkan oleh dirinya sekarang ini. Semuanya penuh kebohongan dan kepalsuan. Entah mana yang benar, semua kenyataan saling bertabrakan satu sama lain. Ia tak bisa berdiri di satu sisi saja.