webnovel

Kepada; Tuan Yang Terhormat | episode 3

Tuan dan nyonya terhormat,

Perkenankan kami menyusun buku, perkenankan kami menganyam permusyawaratan.

Tuan bin fulan, sungguh belum kami temukan Tuan selain Tuan, yang berlaku memanusiakan kami, dan menyerahkan jalannya pertandingan pada kami yang berada di lapangan.

Tuan, kau bahkan tak mencaci kami ketika kami salah, melainkan membangun semangat kami untuk lebih baik lagi kedepannya.

Dan sudah selayaknya kami menyanjung namamu di hadapan banyak orang, bukan sebab kami ingin di kasihi, tapi benar adanya.

Kami patahkan persepsi oknum yang tidak tahu menahu tentangnya. Kami bela, kami tentang sugesti mereka akan hal-hal yang tak fakta yang terlontar. Dan sebagian dari kami akhirnya tercemar, ikut serta dalam mengerok luka yang keringnya disebut sebaai "koreng". Ya begitulah bahasa kasar sehari-harinya.

Kami berseteru satu demi satu, berperang dingin, pro kontra dari topik Tuan dan Nyonya.

Di dalamnya, aku yang jadi prajurit perang. Sendiri mengindik-indik sesiapa yang munafik.

*Bersambung dengan konflik*

Jakarta, Desember 2020.

Nächstes Kapitel