webnovel

Kedamaian Yang Ditunggu

"Kau akan mati, Quasar jahannam, aku adalah malaikat kematianmu, jangan harap 12 Dewa Dewi suci akan mengampuni dosa dosa mu itu, betapa banyak jiwa yang menjadi korban kebengisanmu, renungkan semua dosa mu di neraka." Sica menarik gagang Chain Blade yang mana rantai dari senjata itu melilit leher Yuugara.

SRING!

Leher dan tubuh iblis itu terpisah, wajahnya menatap kosong dengan mulut yang menganga, tidak terlihat kedamaian sama sekali. "Iblis seperti mu memang layak mendapatkan ini." Ujar Shiro. Mereka semua terdiam, kemenangan sudah berada dalam genggaman mereka, senyuman mulai terukir di bibir mereka, "Kaana, kenapa kau malah menangis?" Keiko menatap Kaana yang sebenarnya tak menangis sama sekali.

"Bodoh siapa yang menangis?"

"Akhirnya, ini dia, namun setelah ini, aku yakin akan ada masalah baru, kita harus tetap waspada." Sica mengangkat suara, "Tunggu, siapa kamu?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel