"Kenapa ayah sedih" Ujar ku sambil menepuk nepuk bahu nya perlahan.
"Ayah malu" Ujar ayah dengan nada bergetar. Membuat aku memeluk nya semakin erat.
"Kenapa malu. Ayah ku masih sangat gagah dan tampan. Sudah sewajarnya ayah menemukan orang lain yang lebih baik dari pada wanita yang telah menghianati ayah itu" Ujar ku dalam pelukan nya.
"Bukan begitu. Di umur ayah yang setua ini seharus nya ayah mendukung kamu mengejar masa depan mu merawat kamu dan mencintai kamu sebanyak yang ayah bisa. Ini malah kamu yang selalu menjaga ayah dan merawat ayah" Ujar ayah dalam pelukan ku.
"Siapa bilang ayah tidak melakukan itu semua. Ayah adalah ayah terkeren di muka bumi ini. Rasa trimakasih ku pada ayah takan sanggup membayar semua keringat dan kasih sayang ayah yang ayah berikan pada ku" Ujar ku lagi.
Dan malam ini kami ayah beranak berpelukan cukup lama seolah ini adalah pelukan yang sudah lama tidak kami lakukan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com