webnovel

oleh oleh

Dan tentu saja satu kalimat saja keluar dari mulut ayah. Maka itu adalah perintah yang harus di jalan kan hingga tak boleh satu pun membantah.

Dan tentu saja perintah dari mulut itu selalu terdengar seperti perintah otoriter yang datang dari seorang ayah yang selalu memaksakan pemikiran nya terhadap anak anak nya di telinga ku.

Dan Aku pun baru akan menolak nya ketika abang Sudah menyiap kan ancang ancang untuk membopong ku masuk ke dalam rumah

Namun sentuhan ibu di bahu ku dan tatapan nya yang berusaha menenangkan Ku lagi lagi berhasil mengurungkan niat ku untuk membantah setiap Kata yang keluar dari Mulut ayah.

Dan tentu saja membuat Ku Tak punya pilihan lain. Aku pun Kali INI pasrah menerima di perlakukan seperti orang yang tak bisa melakukan apa pun.  Sebagai wanita lemah Yang harus mendengar semua ucapan ayah.

"Makasih ya nak anya udah mau jemput gadis sampe bandara" Ujar ibu kemudian ketika kami sudah ada di dalam rumah.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel