webnovel

Titik Paradox (awal)

"Ingat, jika kamu kembali lagi ke ragamu yang lama, kemungkinan ada suatu hal yang sudah terjadi, anak umur 17 tahun masih labil dalam hal pertemanan, mereka terlalu menganggapnya serius"

"Berhati-hatilah, Kau harus bisa membaca keadaan"

Kata-kata dari Miko masih menancap tajam di kepalaku, bahkan di buat resah karenanya, seakan-akan hal buruk akan benar benar terjadi. Terlebih lagi, aku secara tiba tiba kembali lagi ke masa SMA kelas 3, aku tidak tau harus berbuat apa sekarang. Jika hipotesis Miko benar, kalau saja ada hal yang sudah terjadi antara teman-temanku & aku yang dulu, harusnya aku lebih berhati-hati dalam bertindak, mencegah hal yang lebih buruk terjadi. Untuk sekarang, bertanya & berbaur dengan yang lain adalah hal yang penting untuk di lakukan

"Yang benar saja, lagi lagi terjadi seperti ini,

aku saja tidak tau hari ini adalah hari apa" Pikirku setelah mengetahui aku kembali ke masa lalu

"Oh.....Selasa ya ?" Pikirku lagi

Aku akhirnya tau hari ini adalah hari selasa karena saat ini kebetulan sedang dalam proses belajar & mengajar, guru yang mengajar ini adalah Pak Seno, seorang guru matematika, & juga salah satu guru yang aku kagumi. Anehnya, sebelum ini, aku biasanya di tanyai oleh teman sekelasku untuk memberikan jawaban dari soal yang di beri Pak Seno, tapi kali ini tidak. Terlebih lagi, Rio tidak ada di bangkunya saat ini, membuat hipotesis Miko semakin terbukti benarnya, tentu saja aku tidak bisa tinggal diam....

"Eh wendy, Rio kemana sekarang ?" Kataku menanyakan Rio ke teman yang ada di depanku

"Tolong Fikri, jangan bicara denganku sekarang" Jawaban singkat yang keluar dari mulut Wendy dengan memasang wajah marah

"Eeh...kenapa ini ? padahal aku hanya bertanya kepadanya mengenai Rio, kenapa dia sampai marah ?" Pikirku untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi

"Me-memangnya kenapa ? aku hanya bertanya saja kan ?" Tanyaku kepada Wendy untuk menggali informasi

"Kau ini, bodoh atau gimana hah ? bocah introvert " Ucap Wendy dengan lantang

"Setelah kau membuat kerusuhan di dalam kelas, & membuat Rio di pulangkan dari sekolah, kau masih bilang "kenapa" ?" Lanjut Wendy dengan ekspresi marah

"Hah.....apa yang telah di perbuat bocah itu (Fikri kecil), Sampai sampai keadaannya jadi begini ?" Pikirku dengan keadaan cemas

Dalam keadaan yang seperti ini, aku tidak tau harus berbuat apa, ternyata apa yang di katakan Miko itu benar. Dan yang paling membuatku bingung adalah kenapa aku yang kecil sampai bisa berbuat rusuh di dalam kelas, dan kenapa Rio sampai di pulangkan, benar benar membingungkan. Tapi, yang paling buruk dari semua ini adalah....

"Wendy...Fikri, apa kalian mau di hukum ? kalian terlalu berisik di belakang sana, terlebih untukmu Fikri, jangan menambah hukumanmu setelah mendapat skors selama seminggu kedepan" Ucap Pak Seno yang mendengar percakapan aku & Wendy

"Tu-tunggu, skors ? aku mendapat skors...selama 1 minggu ?" Bisikku dengan ekspresi terkejut

"Cih....Maaf pak, saya yang salah" Ucap Wendy

Ternyata aku mendapatkan skors selama 1 minggu kedepan, di mulai esok hari, kejadian yang belum pernah aku alami selama menjadi murid di sekolah, sebenarnya apa yang terjadi....

~Flashback beberapa jam sebelum Fikri dewasa ada di tubuh Fikri kecil~

"Fik, ke kantin yuk, dah istirahat nih" Tanya Rio

"Aku bawa bekal dari rumah, jadi ke kantin rasanya tidak perlu" Jawab Fikri dengan ekspresi dingin

"O-oh gitu ya ? tapi kau sudah cukup lama tidak pergi ke kantin kan ?" Tanya Rio lagi

"Ya memang benar, tapi apa memangnya salah ?" Ucap Fikri lagi

Dalam situasi ini terdapat kecanggungan antara Fikri dengan Rio, meski belum di ketahui apa penyebab pasti masalah antara mereka berdua, tetapi ini belum selesai...

"Rio, ayo ke kantin, udah jam istirahat nih" Sahut salah seorang teman perempuan Rio

"Tunggu sebentar, aku lagi ngajak Fikri buat bareng ke kantin....." Balas Rio

"Untuk apa ? Aku sama sekali gak tertarik buat pergi ke sana" Ucap Fikri

Mendengar balasan seperti itu membuat Rio sedikit kecewa, dia sama sekali tidak tau bahwa ini adalah sifat Fikri yang sebenarnya, situasi mulai memanas.....

"Oi, sepertinya ada yang salah dengan dirimu sekarang" Balas Rio terhadap jawaban Fikri

"Tidak perlu cemas, aku baik baik saja, sebaik dirimu yang selalu menjadi pusat perhatian banyak orang" Jawaban pedas dari mulut Fikri muncul

"Ini tidak seperti dirimu, kenapa sekarang kau bertindak sangat egois" Ucap Rio dengan suara yang cukup keras

Situasi mereka berdua membuat semua orang di kelas tertuju ke satu pusat, perdebatan antara Fikri dengan Rio belum usai, bahkan berakhir dengan buruk

"Kau ini kenapa hah ? Padahal kemarin siang kita berdua pergi ke kantin bersama sama, dan kau menikmatinya" Lanjut Rio

"Hah ? Sejak kapan kita berdua pernah ke kantin bersama ? Aku bahkan gak sudi buat pergi ke kantin bareng orang lain" Balas Fikri dengan kesalahpahaman besar

"Coba katakan itu sekali lagi, bocah introvert" Jawab Rio dengan kesal

Kesalahpahaman semakin berlanjut, Fikri yang tidak terima dirinya di sebut "Introvert" mulai memukul wajah Rio dengan tangannya sendiri, pada akhirnya mereka berdua terlibat perkelahian yang berujung kerusuhan di dalam kelas, kejadian itu tidak berhenti sampai salah seorang guru yang kebetulan melihat kelakukan mereka berdua yang menghentikannya.....

"Rio...Fikri, Kalian berdua ikut ke ruang BK sekarang" Teriak Pak Indro sang guru Fisika

Perkelahian berhenti dengan situasi canggung tanpa henti, kejadian ini membuat Fikri & Rio mendapat hukuman serius karena membuat kerusuhan di dalam kelas, dengan masing masing mendapat skors selama 1 minggu, hanya saja Fikri masih di izinkan mengikuti pelajaran hari ini.

~Kembali ke Timeline sebenarnya~

"Aku tidak percaya ini..."

Aku masih memikirkan mengapa hal semacam ini bisa terjadi, sebegitu bodohnya diriku yang dulu jika sampai berhubungan sosial dengan orang lain, dan aku memperburuk keadaan dengan kembali ke masa lalu, masa SMA ini.

Tidak ada hal baik sepanjang hari ini, suasana benar benar canggung sampai jam pelajaran berakhir, tidak hanya itu, diriku sebelum ini yang biasanya bisa berbicara & akrab dengan orang lain, sekarang sama sekali tidak ada spesies humanoid yang ingin membuka obrolan denganku, tidak sampai aku bertemu kembali dengan sosok yang mungkin berharga bagiku dalam situasi seperti ini.....

"Kau sangat terlihat lesu, Fikri"

Ucap Yuki yang melihatku murung selama perjalanan pulang ke rumah dari sekolah, anehnya kami bertemu kembali di tempat yang sama dengan sebelumnya ketika Yuki membawa beberapa barang parabotan karena baru pindahan rumah, terasa Deja'vu untuk diriku saat ini

"Yuki ?...." Ucapku dengan suara kecil

Tidak lama setelah itu, Yuki memperlihatkan wajah yang tersenyum manis seperti biasanya, aku sudah melihat itu 2 kali di masa sekarang & masa depan sebelum ini

"Ini pertama kalinya kamu memanggil namaku, Fikri" Balas Yuki

Aku sama sekali tidak tau, tetapi aku merasa mungkin aku bisa memberitahunya tentang apa yang terjadi hari ini, mungkin juga bisa memberitahunya tentang diriku yang bisa melompati waktu untuk yang kedua kalinya, tetapi aku juga berpikir...

"Apakah ini akan menciptakan Paradox ?"

To Be Continued....

Nächstes Kapitel