webnovel

Hidden Desire

"Ah, aーaku ... aーaku ...."

Vyschella tidak bisa menyelesaikan perkataannya karena ia luar biasa gugup menyaksikan pemandangan yang meningkatkan hormon testosteron-nya. Dengan cepat, ia meraih selimut dan menutupi seluruh tubuhnya guna menghindari libido tinggi yang akan mampu menguasai dirinya.

Kleiner tertawa kecil ketika melihat sang istri malu-malu terhadap dirinya. Dia memang bukan Cyra dan bukan juga wanita nakal yang berkeliaran mencari pemuas birahinya! Namun, siapa dia sebenarnya? Aku hampir mati penasaran dibuatnya! seru Kleiner dalam hati.

Srak!

Tuan muda satu-satunya keluarga Stonevrustarios membuka selimut yang menutupi tubuh sang istri. Ia melihat Vyschella memeluk tubuhnya sendiri sambil memejamkan matanya.

"Hei, Wanita!"

Vyschella membuka matanya lalu menatap pria tampan di hadapannya dengan mata berkaca-kaca.

"Iーiya?"

"Pergilah mandi, air hangat sudah siap!"

Kleiner menatap lekat-lekat istrinya hingga membuat sang target yang ditatapnya salah tingkah.

"Yーya."

Vyschella bangkit dari ranjang, tetapi naas, ia tersandung selimut yang menutupi tubuhnya tadi.

"Aarrghh ...."

Hap!

Kleiner menangkap tubuh mungil Vyschella dengan cepat. Dua pasang manik mata indah milik sepasang suami istri saling bertemu.

Deg deg deg!

Detak jantung yang semakin kencang tak beraturan pun memperdayakan keduanya. Kleiner berjalan cepat-cepat membawa sang istri ke kamar mandi.

"Aーaku bisa berjalan sendiri, jadi turunkan aku sekarang!"

Vyschella memohon agar Kleiner menurunkan dirinya. Ia terus menatap wajah Kleiner seolah kedua matanya enggan berpaling dari makhluk tampan ciptaan Tuhan tersebut.

"Lingkarkan kedua tanganmu di leherku, Cyra!"

Mau tidak mau, Kleiner harus mengikuti permainan keluarga Demougust untuk berpura-pura tidak mengenali anak kembar mereka.

"Atau kau akan terjatuh!"

"Taーtapi aku tidak lumpuh, untuk apa kau menggendongku?"

"Hmm, apakah kau harus lumpuh dahulu agar aku bisa menggendong mu?"

"Buーbukan seperti itu maksudku, tetapi ...."

"Apa kau lupa peraturan di rumah ini jika sedang bersamaku?"

Kleiner menghentikan langkahnya dan menatap sesaat istrinya tersebut.

"Jangan membantah perintah atau ucapan ku! Dan terlebih lagi, kau adalah seorang wanita bodoh yang ceroboh! Apa kau pikir aku senang memiliki seorang istri seperti dirimu?! Hah?!"

"Ah ...."

Vyschella terkesiap saat mendengarkan kalimat yang dilontarkan oleh Kleiner. Ia merasa dirinya terlalu bodoh di depan suaminya yang memang sempurna baginya.

"Kau benar!"

Kleiner tersenyum penuh kemenangan. Ia menggeser pintu kaca kamar mandi dengan punggungnya hingga terbuka sempurna.

"Mandilah dan jangan berulah!"

"Berulah?"

"Apa usiamu sudah cukup tua sehingga sulit mengingat kembali kejadian beberapa jam yang lalu?"

Kleiner berupaya mengingatkan kembali kejadian naas hari ini.

Vyschella terdiam dan menunduk malu. Ia tidak tahu harus berkata apa untuk menjawab pertanyaan suaminya.

"Aーaku tahu."

"Jangan mandi terlalu lama!"

Kleiner berbalik dan berjalan meninggalkan Vyschella seorang diri di dalam kamar mandi.

Brak!

Kleiner menutup pintu kamar mandi, kemudian ia bersandar pada dinding putih yang dingin. Ia tidak ingin meninggalkan Vyschella sendirian di kamar mandi, sebab ia tidak ingin kejadian siang tadi terulang kembali. Suara air dari dalam kamar mandi terdengar jelas di telinga Kleiner. Ia pun menunggu istrinya sambil mencibir.

"Apakah semua wanita membutuhkan waktu lama untuk membersihkan dirinya? Harus berapa lama lagi aku berdiri seperti orang bodoh?"

Kleiner menyilangkan kedua tangan di depan perutnya sambil menggigit bibir bawah.

"Lihat saja kau, Cia! Kau pikir, aku tidak tahu bahwa kau menggantikan peran Cyra sebagai istri sahku?! Hah?!"

Waktu terus berjalan tanpa seorang pun bisa menghentikannya. Kleiner melihat jam dinding yang berdetak menunjukkan pukul 20.25 waktu setempat. Setidaknya sudah empat puluh lima menit lamanya ia menunggu sang istri keluar dari kamar mandi.

"Benar-benar membosankan!"

Kleiner berseru sambil mengacak-acak rambutnya yang kecoklatan.

Brak!

Pintu kamar mandi pun terbuka dan betapa terkejutnya Vyschella mendapati suaminya berdiri di depan kamar mandi.

"Hah! Meーmengapa kau berdiri di sana, Kley?"

"Apakah kau lupa jika aku menyuruhmu untuk tidak berlama-lama di dalam kamar mandi?"

Kleiner bertanya pada istrinya dengan pandangan mengintimidasi.

"Ingat baik-baik apa yang telah ku katakan, Cyra, karena aku tidak suka mengulanginya!"

Kleiner berjalan meninggalkan Vyschella yang masih berdiri terpukau karena tingkah pria arogan itu.

"Hah!"

Vyschella menggigit bibir bawahnya karena terkejut.

"Apakah dia selalu seperti ini jika bersama dengan Cyra? Mengapa saudara kembarku itu bisa hidup berdampingan dengan pria kasar sepertinya?"

Vyschella berjalan menuju ruang ganti yang berada tepat di sebelah kirinya. Di dalam sana, terdapat Kleiner yang sedang berganti pakaian terlebih dahulu.

"Oh, God!"

Vyschella menutup wajahnya dengan kedua tangan. Sikap malu-malu seperti inilah yang sebenarnya menggoda Kleiner untuk segera membawanya ke tempat peraduan mereka.

"Sampai kapan kau akan berdiri di sana?"

Kleiner bertanya seraya menegur istrinya. Ia tidak tahu harus bagaimana lagi agar bisa membuat sang istri mengerti keinginannya.

**

Malam hari di bulan September yang kini sudah memasuki musim gugur, suhu di Britania Raya saat malam mencapai 15 derajat Celcius. Matahari baru saja terbenam sekitar tiga puluh menit yang lalu. Saat ini, Kleiner dan Vyschella sudah duduk bersama di ruang makan mansion mewah keluarga Stonevrustarios bersama dengan anggota keluarga lainnya.

"Makanlah yang banyak, Kak!"

Alexa meletakkan sup krim untuk Kleiner sambil tersenyum jahil ke arah Vyschella dan tentu saja, tindakannya tersebut mengundang amarah istri sahnya sang tuan muda.

"Cyra, makanlah sup krim milikku ini, karena aku tidak menginginkannya!"

Kleiner memberikan sup tersebut kepada Vyschella dan dengan senang hati, wanita cantik tersebut pun menerimanya dengan tangan terbuka.

"Ya, terima kasih."

Vyschella menerima sup pemberian Kleiner dengan malu-malu. Ia menerima mangkuk sup dan segera memakannya selagi hangat.

"Hei! Aku mengambilkan sup krim untukmu, Kak, tetapi mengapa kau memberikannya kepada wanita tak tahu malu itu?!"

Alexa memasang wajah tidak suka dan ia mengalihkan pandangannya kepada sang nenekーDaisy Linnーguna mencari pembelaan.

"Benar. Menurut adat istiadat yang berlaku, seorang istri sudah seharusnya melayani sang suami, tetapi yang terjadi pada kalian justru sebaliknya!"

Daisy menatap Kleiner dan Vyschella bergantian.

"Bagaimana bisa, wanita bodoh sepertimu diberikan predikat istri yang baik!"

Selain mencemooh, Daisy yang sejak dulu menentang pernikahan antara cucu satu-satunya dengan salah satu anak kembar dari keluarga Demougust, selalu saja mencari cara agar Kleiner tidak terjebak cinta buta kepada sang istri. Ya, seluruh anggota keluarga Stonevrustarios memang tidak tahu siapa sebenarnya wanita yang berada di sisi Kleiner!

"Tidak bisakah kalian menikmati makan malam dengan tenang?!"

Pria tua yang duduk di dekat Daisy menegur semua orang yang membuat keributan di saat dirinya tengah menikmati hidangan makan malam yang tersaji di atas meja. Ia adalah kakek yang paling disegani di mansion mewah iniーAckerley Bay Stonevrustarios.

"Linn, kau tahu, kan, Sayang? Cyra sedang tidak sehat dan membutuhkan asupan gizi yang seimbang agar cicit ku lahir dengan selamat tanpa kekurangan apapun!"

Ackerley menegur istrinyaーDaisy. Wanita itu tampak tidak suka suaminya membela Vyschella.

"Ya ... ya. Dan hanya dialah, seorang wanita pembangkang yang mampu menentang kekuasaan mu, bukan?"

Sebagai seorang istri yang selalu dimanja dan diperhatikan oleh sang suami, sikap Daisy selalu membawa malapetaka di kediaman ini.

Halo, Sahabat Zoya!

Thank you sudah membaca dan menyukai cerita cinta beda kasta antara Kleiner Rutherford Stonevrustarios dan Vyschella Ciara Demougust!

Jika kalian berkenan, silakan mampir ke salah satu cerita bergenre Romansa Anak muda yang berjudul Cinta di Ujung Senja karya MardiaJohana!

Happy Reading Happy Readers!

Zoya_Dmitrovkacreators' thoughts
Nächstes Kapitel