webnovel

Kisruh perkara kencan

Tak ada pilihan lain selain hanya menunggu ketidakpastian kapan hujan reda. Arka membuang napas kasar, kakinya yang mulai kesemutan di hentak-hentakkan.

Brakk

Membuat Arka makin emosi, saat tubuhnya terjungkal akibat duduk di kursi kayu panjang yang sudah reot.

Nino yang menoleh karena mendapati suara patahan tulang yang mengerikan. Matanya sontak terbelalak, buru-buru membantu sang kekasih. "Kamu nggak apa? Kok bisa kejungkal kek gini sih, sayang?"

"Erghh...! Gue capek. Lo pikir aja, udah hampir satu jam kita berdiri kek orang bego. Ini semuanya gara-gara lo ya, No! Pakek ngide kencan segala. Sumpah, nggak ada romantisnya yang ada nasib kita ngenes. Gimana cara balik ke villa?!"

Jederrr

Arka yang marah-marah, di sambut suara guntur yang mengejutkan. Wajahnya mendadak cengo, mengerjapkan mata dengan debar jantungnya yang masih tak terkontrol.

"Dah, makanya jangan marah-marah. Langit aja tau kalo kamu udah sangat keterlaluan karna sama sekali nggak hargain aku."

"Lah?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel