Berbalas pujian dengan kalimat frontal. Sampai geleyar aliran darah mengalir deras, beransur menyerbu titik sensitif tubuh keduanya. Sesuatu yang mendesak untuk segera di capai.
"Bangsat, No! Pelan-pelan."
"Aku mau sampek, Ar!"
"Erngghh... Punya gue jangan di bumpat, No!"
Arka yang ingin menggapai penisnya yang terombang-ambing, hanya saja Nino lebih dulu bergerak menyandra. Memposisikan kedua lengan Arka menyilang, di jadikan bantalan kepala Nino yang memberi tekanan hingga semakin sulit untuknya melepaskan diri.
"Eungh... No... Akhhh... Gue mau keluar, No! Lepasin gue."
Alih-alih Nino yang masih meremas kejantanan Arka, pria itu malah menghentikan gerakannya. Seketika membuat Arka kelimpungan, gagal ejakulasi.
Seketika melirik tajam pada Nino. "Ngapain berhenti!" Geraman lirih, suara Arka seperti nyaris habis.
"Kamu belum jawab pertanyaan dari ku. Masih cinta, nggak?"
"No! Gue tampol lo, ya! Udah di ujung tanduk, seenggaknya selesain dulu!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com