Detik berlalu seiring dengan debar jantung Arka yang menanti sebuah jawaban. Hanya saja Brian tak kunjung menghentikan kekhawatirannya, setiap gerak-gerik pria itu bahkan terus di awasi.
"Bri... Lo udah nggak ngarep gue buat jadi pacar lo, kan?"
Sampai Arka yang bertanya terang-terangan. Menatap lamat-lamat, beralih pada Farhan yang sontak menunduk dalam.
"Ehm... Aku mau ke toilet."
Sungguh, Arka tau jika Farhan tengah berusaha untuk menghindar. Pergi dengan alasan, menyisakan ruang kosong untuknya berbincang dengan sang mantan kekasih.
"Jadi?" Arka langsung berdecih dengan pertanyaan singkatnya yang terlalu melebar. "Intinya aja, apa lo masih sayang sama gue?"
"Sejak awal, perasaan itu nggak akan pernah berubah, Ar."
Arka yang mendengarnya seketika saja lemas. Ungkapan kata yang begitu dalam, terlebih sampai merasakan genggaman tangan Brian yang makin erat memimpin.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com