webnovel

Segala cara

Arka hanya di buat ternganga. Matanya terbelalak lebar, lantas berkedip-kedip pelan dengan napas konstan seperti pengaturan. Pikirannya masih mencerna, meski pemandangan di hadapannya kali ini sudah menjelaskan semuanya.

Mereka di bawa oleh gerombolan pria berparas menyeramkan. Kembali menjelajah jalanan malam dengan suasana terbawa seperti geng penguasa yang semena-mena. Semua pengendara lain beransur melipir hanya dengan klakson yang di bunyikan serentak yang jelas mengganggu ketertiban. "Woi! Minggir. Buta mata lo, kasih jalan!" Juga makian kasar dengan jari tengah teracung pada mereka yang tak patuh, jelas bukan untuk sekedar menakuti.

Sebuah jalanan sepi menjadi tujuan, namun tidak setelah orang-orangnya Ruben menunjukkan tempat yang sebenarnya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel