Gita segera menyeka air matanya dengan tangan kecilnya, "Ayah Hilman, kamu salah paham, aku tidak suka Heri, jangan ganggu dia."
Hilman merasa wanita ini memalingkan wajahnya lebih cepat daripada membalikkan buku. Baru saja dia melihatnya menangis pada sosok Heri, menangis sangat sedih.
"Ayah Hilman, Ibu Lana, ayo kita pulang." Gita meraih tangan Lana dan kembali.
Lagipula, Lana adalah wanita yang bisa memahami Gita. Dia melirik ke arah Hilman, "Lupakan saja, dia bukan pria yang baik untukmu. Kita tidak menginginkan pria yang seperti itu. Lebih baik kita menemukan pria lain yang lebih pantas untuk menjadi suami Gita,"
Gita masuk ke dalam mobil bersama Hilman dan Lana lalu pergi. Pada saat itu, sebuah mobil pengasuh yang mewah berhenti, dan Ny. Jaya Laksono langsung berlari keluar, "Gita? Gita!"
Nyonya Jaya baru saja berada di dalam mobil. Melihat Gita, meskipun dia lewat dalam sekejap, dia yakin dia benar.
Benar-benar Gita!
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com