Tanpa sengaja, Agam tengah menatap Reva dan begitu sebaliknya. Mereka saling bertatapan satu sama lain. Meski begitu, Agam jadi tak mau lagi berdekatan dengan wanita itu karena sudah jadi kekasih orang lain. Ia tak mau, dicap sebagai pria yang merebut kekasih orang.
Agam pun menghentikan tatapannya pada Reva dan fokus bekerja lagi melayani para pelanggan. Reva yang sedari tadi hanya berdiri saja, enggan untuk ke sana. Ia merasa bahwa sesuatu telah terjadi di antara mereka.
"Apakah Agam marah padaku? Tatapannya dingin sekali, tak seperti biasanya tatapannya selalu hangat padaku."
Mungkin, Reva berpikir bahwa sekarang Agam sudah tak ingin ditemui olehnya lagi. Pria itu masih marah dengan kejadian tadi. Reva pun memilih untuk pulang saja ke rumah.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com