webnovel

Serangan Kejutan

"Syifa, boleh aku bertanya satu hal?" Anko memastikan alasan dibalik semua ini.

"Ya, silakan."

"Kau bilang, bangunan dulunya ini merupakan rumah atau tempat tinggal Elf yang ada di atas sana ...."

"Ya, benar."

"Jadi, apakah di dalam bangunan ini ada penghuni rumah yang menjaganya ...?" Anko bertanya memastikannya pada Syifa. Sejauh yang Anko lihat, bangunan yang dinamakan reruntuhan kuno itu terlihat terawat di dalamnya meski mungkin hanya lumut dan kerat yang sudah menempel yang tak bisa dihilangkan di dinding bangunannya.

Tapi, tumbuhan lumut yang berwarna fluorescent green ini membuat bangunan yang berbentuk seperti labirin ini nampak lebih indah, natural dan alami.

"Hmm ...." Syifa bergumam memikirkannya, "Harusnya ada sih tapi, tidak semua bangunan ada penjaganya karena sang penjaga bangunan ini biasanya adalah pemilik dari bangunan ini. Kemungkinan juga sudah meninggal."

"Oh, begitu ya, harusnya ada, ya?" gumam Anko yang terus memikirkannya.

Tak tahu di mana ujung dan jalan keluar bangunan itu mereka memeriksanya untuk memastikannya terlebih dahulu.

"Tapi, aku suka menjelajah dunia dengan bangunan-bangunan bersejarah yang seperti ini. Secara tidak langsung kita yang ada di dunia ini, kita juga belajar langsung tentang dunia ini ...." Syifa mengatakannya dengan yakin.

"Ya, kau benar juga." Anko setuju dengan perkataannya Syifa. Namun, dia masih waspada melihat di sekelilingnya ... dan berpikir, mengapa sepi sekali tidak ada musuh seperti goblin atau semacamnya gitu?

Namun, suara langkah kaki mendekati mereka berdua ....

Tanda-tanda bahaya mendekat!

Itu suara yang tidak biasa! Apa itu adalah monster yang ada di dalam bangunan ini.

Anko walaupun belum tahu tipe kemampuannya dia sudah memasang kuda-kuda terlebih dahulu sementara Syifa bersiap dengan menurunkan senjatanya.

"Syifa ...." Ucap Anko menyapanya pelan dan mereka berbagi punggung karena menjaga satu sama lain.

Syifa mengangguk pelan walaupun tanpa menyusun strategi, dia paham maksud Anko. Syifa tidak bisa menganggap remeh Anko, dari cara berjalannya Anko yang kalem, santai, dan tenang itu dia berpikir Anko adalah gadis yang berpengalaman.

"Anko, bersiaplah ... aku pernah menemukan hal yang seperti ini sebelumnya dan aku diselamatkan seseorang." Jelas Syifa dengan serius, itu mengingatkan dirinya pada saat masih belum menguasai kemampuan apa pun.

"Eh, benarkah!?" Anko merasa, semua ini mirip seperti di game-game RPG tidak ada bedanya.

"Ya," jawab Syifa dengan singkatnya.

Anko juga berpikir bahwa Syifa adalah orang yang selain baik padanya, mau menjadikan dirinya partner, ternyata punya banyak pengalaman tentang dunia ini. Tidak ada salahnya kalau dia bisa pergi berkelana bersamanya.

"Itu!!" Anko terkejut saat sebuah monster seperti kelabang raksasa tiba-tiba akan menyantapnya. Dia segera mencabut pedang dari punggungnya dan segera menebasnya dengan sebilah pedang itu.

Sebilah pedang yang dia ayunkan secara horizontal itu membuat monster tersebut terbelah menjadi dua.

Dalam hati Anko berkata, "Makhluk apa itu? Menjijikkan! Untunglah aku berhasil memotongnya."

Anko percaya diri karena sudah menggunakan kemampuannya di dunia ini walau masih tidak tahu tipe kemampuan seperti apa yang dimilikinya, dia ingin mencobanya secara langsung di pertarungan nyata sambil menemukan jawabannya.

Namun, siapa sangka ....

Muncul monster lain dengan jumlah banyak dengan bentu bulat seperti bola namun kenyal-kenyal seperti mochi.

"Uwwwwaaaa~ ini kan!!" Anko pasti tahu kalau itu adalah sejenis monster slime yang biasa ada di dunia game atau fantasy. "Baru pertama kalinya aku melihatnya secara langsung!" seru Anko dengan santainya, sambil mengulurkan tangannya untuk menyentuhnya.

Tapi, Syifa yang sedang bertarung dengan gagah segera memperingatkan Anko dengan menepis tangannya.

"Jangan!!" Syifa berteriak keras supaya Anko menghindarinya.

Sontak Anko kaget dan langsung mengurungkan tangannya.

"Dia bukan slime biasa! Lihatlah matanya, jika dia berwarna merah berarti slime itu telah di perdaya oleh orc!"

"Orc?" tanya Anko heran yang sempat berpikir, di mana ada Orc di sini?

Tapi, kelabang raksasa yang tadinya dilawan oleh Anko adalah kuncinya!

Dalam hati Anko yang terlihat kesal dengan semua ini, "Cih! Jadi walau ditebas, dia belum mati juga ya, apa karena expku yang terlalu rendah?"

'Cara mengaktifkan hp dan mp di mana sih? Tapi, ini bukan di dunia game!'

Namun, Syifa kali ini dapat mengalahkan beberapa slime hanya sekali tebas.

"Aku bisa melenyapkan slime yang berlendir itu dengan kemampuanku!" seru Syifa yang masih bertarung dengan gagah sambil mengayunkan pedang besinya namun, biarpun Syifa terkena lendir slime mungkin hanya baju zirah atau tubuh bonekanya itu karena tubuh Syifa yang asli ada di dalam tubuh seorang laki-laki.

'Kemampuan yang dimiliki Syifa itu sudah jelas pastinya dia berlatih keras selama bertahun-tahun, dia mencari pengalaman dengan berkelana diberbagai tempat. Dia juga tidak terlihat takut, sementara aku ... baru mengalahkan satu monster saja sudah merasa tidak berdaya ....'

Anko merasa tidak punya kemampuan apa pun kali ini.

Bahkan pedangnya seperti terasa berat diayunkan. Apa dia memang tidak pantas mengayunkan pedang dan menjadi kesatria wanita yang seperti penampilannya ini?

"Anko, kalau kau merasa lelah dan tidak aman, kau bisa bersembunyi! Biar aku yang mengurusnya!" seru Syifa yang masih menghadapi para monster slime dan para anak buah orc tersebut.

Itu adalah serangan tak terduga yang tak terprediksi oleh mereka berdua.

Syifa juga tidak berkata apa pun pada Anko sebelumnya karena dia berpikir akan baik-baik saja. Tapi, entah kenapa saat Anko menyembunyikan dirinya yang hendak lari dari belakang Anko, monster-monster itu malah mengejarnya.

"Eh! Kenapa harus aku!?" tanya Anko heran dengan bibir gemetar ketakutan.

Dia masih berpikir, 'Inikah yang namanya hidup yang baru? Dunia yang baru? Tapi, ini justru seperti menggiringku pada sebuah kematian!!'

'Andaikan aku punya kemampuan yang tangguh seperti yang pernah aku mainkah di dalam game sebelumnya ... mungkin tidak akan sulit begini! Tidak ada cheat dan tidak ada misi yang bisa aku lakukan dengan mudah!'

Beberapa saat kemudian ....

"AAAAAGGGRRRRH!!" Syifa berteriak kencang, dia tertangkap oleh para monters itu!

Lendir yang lengket mengikatnya membuat tubuh manusia itu melekat ke salah satu tangan orc! Tubuhnya di remas sehingga terdengar remukan tulangnya ....

"Syifaaaaa!!" Anko berteriak dan kembali dari pelariannya ke arah Syifa, itu adalah pemandangan yang tragis.

Kini tubuh laki-laki yang menyembuyikan tubuh Syifa telah dihancurkannya.

Elemen yang dimiliki Syifa sangat tak berguna! Walau dia berubah menjadi air pun, dia akan menjadi genangan slime, Jika dia berubah wujud jadi tanah atau debu, itu akan jadi injakan orc. Semua menjadi sia-sia ....

Dan kayu tak bisa membelah mereka ....

'Apa yang harus kulakukan?'

'Aku ingin menolong Syifa!'

'Apa yang harus kulakukan untuk menolong Syifa!?'

________

To be Continued

Nächstes Kapitel