"Sayang, kenapa kau masih belum bersiap? Pertemuan ini begitu penting buatmu, bukan?" tanya Mayang pada Bian yang sedari membuka mata hanya ingin memeluk Mayang dari belakang. Dan saat mereka berhadapan, Bian hanya ingin memeluk perut buncit istri tercintanya itu.
Bian ingin terus bermanja dan nyaman saat merasakan pergerakan bayi di dalam kandungan Mayang yang seakan sudah akrab dengan suara sang ayah.
Seperti saat ini, alasan ia sedang berkomunikasi dengan bayinya yang membuatnya malas untuk melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri untuk beberapa hari ke depan.
Padahal pertemuan yang akan dihadiri Biantara adalah pertemuan penting petinggi dewan pemerintahan antar negara. Tapi sepertinya hal itu tidak lebih penting dari memeluk anak dan istrinya.
"Biarkan saja. Rasanya aku malas menghadiri acara besar yang membosankan seperti itu. Aku lebih senang memeluk dan mengajak bermain anakku!" jawab Bian malas dan terus mengelus perut buncit Mayang.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com