webnovel

Meninggalnya Kakek Triola

Lalu Prado sebagai raksasa yang menjaga tempat tersebut pun merasa kagum terhadap Froxy dan merasa Froxy memiliki masa depan yang bagus dan sang raksasa pun menitip kan pesan kepada Froxy "Bila suatu hari nanti kamu menjadi seorang pemimpin, tegakkan lah keadilan jangan kamu pandang bulu terhadap apapun dan kamu harus menjadi seorang yang mempunya keadilan yang tinggi" Pesan Predo kepada Froxy, agar Froxy kelak tumbuh menjadi seseorang yang bisa di andalkan dan memiliki kemampuan yang sangat besar, dan raksasa Prado sangat yakin dengan kemampuan yang dimiliki oleh Froxy yang mampu membuat sebuah keajaiban di masa depan nanti.

"Baik tuan Prado aku akan mengingat pesan anda dan aku akan mematuhi nya" Ucap froxy yang merasa dirinya akan mengikuti apa yang akan dikatakan oleh Prado, karena Froxy tahu bahwa dia diberikan nasihat yang baik dan dia akan mengikuti sesuatu yang baik begitulah pendirian yang tertanam oleh Froxy, walaupun dia masih kecil, namun pemikiran nya yang dewasa dan juga masa depan nya sangat jauh kedepan.

Froxy pun memasuki lembah terlarang di mana dia akan di uji dan di berikan kemampuan khusus nya serta sekaligus membangkit kan kemampuan dan bakat terpendam nya, dengan dirinya yang memiliki aura yang besar membuat nya mampu untuk memberikan kemampuan nya yang juga besar nanti nya.

Tundra yang dalam perjalanan menuju ke tempat pelatihan kembali bersama dengan kakek Triola, namun dia sangat merasa khawatir dan cemas, perasaan nya mengata kan untuk segera pulang, karena dia tidak tahu apa yang terjadi di tempat pelatihan, dia merasakan aka nada masalah yang terjadi di sana nanti nya.

DIa pun pulang dengan berlari secepat nya, dan dengan segera dia memanggil bantuan dengan memanggil hewan surga yang dia panggil untuk mempercepat perjalanannya, dia pun memanggil sebuah hewan surge berupa seekor burung elang yang membawa nya terbang dengan cepat menuju ke tempat kakek Triola.

Dan ternyata di tempat pelatihan pasukan dari kerajaan dan juga dari kaisar kegelapan datang ke tempat pelatihan mengunjungi kakek Triola namun dengan maksud dan tujuan yang lain.

"Oh senang sekali rasa nya di kunjungi oleh kalian, setelah sekian lama tidak kemari ya" Kakek Triola mencoba untuk menghibur mereka semua, karena kakek Triola tahu maksud dan tujuan mereka pasti lah ingin mencari anak – anak yang di mana menurut ramalan akan menjadi penguasa besar nanti yang akan memerintahkan tiga bangsa sekaligus, karena takut akan hal itu terjadi oleh sebab itu lah kaisar kegelapan dan juga Raja memerintah kan untuk membasmi semua bayi dan anak – anak yang masih tersisa.

"Jangan banyak basa – basi, selama ini kamu masih melatih dan mendidik anak – anak kan, bahkan kami mendengar kamu menemukan seorang bayi, apakah kamu ingin melindungi mereka dan melawan kerajaan?" Tanya salah seorang diantara mereka yang merupakan komando dari kerajaan dan juga salah satu nya merupakan menteri di kekaisaran kegelapan, melihat peluang nya untuk menang sangat lah kecil, karena kakek Triola sudah bukan anak muda lagi, stamina dan kekuatan nya sudah tidak sebesar ketika dia masih muda dulu.

"Oh soal itu sudah lama sekali aku juga suda lupa kalau aku pernah menemukan bayi" Ucap kakek Triola yang menyangkal bahwa dirinya pernah menemukan bayi dan juga melatih anak – anak di sini.

"Jangan banyak basa- basi dan cepat serah kan mereka semua kepada kami, atau kamu akan berakhir di sini" Ucap salah seorang kesatria yang mulai geram dan sudah tidak sabar untuk membunuh anak – anak yang sudah berada di sini sejak lama, dan dia sangat geram karena mereka selama ini di suruh untuk membunuh semua anak – anak karena perintah langsung dari kaisar dan juga raja, oleh sebab itu lah mereka terus menerus mencari semua anak – anak yang tersisa.

"Kalau begitu kalian harus menghadapiku" Ucap kakek Triola yang masih membela dan juga melindungi anak – anak tersebut agar mereka terus bisa tumbuh dan juga memiliki masa depan yang cerah.

Tanpa berpikir panjang para prajurit pun maju terlebih dahulu dan menyerang kakek Triola namun dengan cekatan dan masih dalam keadaan yang sigap dan kelenturan tubuh nya masih dapat menandi ngi kemampuan dari prajurit prajurit yang masih ada, dengan cepat kakek Triola mengeluar kan semua jurus – jurus yang dia miliki dan menumbangkan prajurit – prajurit yang menyerang nya satu persatu.

Tidak terima dengan perlakuan kakek Triola yang menumbangkan anak buah nya komando tingkat ke dua dari pasukan kerajaan pun maju dan menyerang kakek Triola dengan sebuah serangan petir yang sangat kuat menyambar kakek Triola, namun kakek Triola memiliki kemampuan untuk mengeluarkan gelembung cahaya yang menangkis serangan petir yang di keluarkan oleh komando tersebut dengan sangat mudah.

Pertarungan pun kembali berlangsung, melihat serangan petir nya di tangkis dengan begitu mudah nya, maka sang pengendali petir tersebut membuat serangan yang bertubi – tubi terhadap kakek Triola dan mereka pun terus menerus menyerang kakek Triola, kakek Triola pun terdesak dan hanya mampu untuk bertahan dari serangan mereka semua.

Menteri dari kekaisaran tidak tinggal diam, dia pun dengan sangat cepat mengeluar kanserangannya juga berupa sebuah tombak dari cahaya yang dikeluar kan dengan sangat cepat dan dalam jumlah yang sangat banyak, lalu dia menghunuskan tombak – tombak tersebut kea rah kakek Triola, kakek Triola pun semakin terdesak dan tidak mampu untuk berbuat banyak, kakek Triola hanya mampu bertahan dan tidak dapat menyerang balik, karena bila dia mengendurkan serangannya maka akan habis lah nyawa nya saat itu juga.

Namun serangan semakin dahsyat, melihat pertahanan yang sangat kuat, akhirnya sang komando membuat serangan yang sangat fatal, dengan serangan special yang dia miliki yaitu berupa petir yang berkumpul dengan sangat panjangnya dan membentuk sebuah naga, di lesatkan petir tersebut dan langsung menuju ke arah kakek Triola, menembus pertahanan yang kakek Triola buat dan menembus ke jantung kakek Triola, seketika itu juga kakek Triola menghembuskan nafas terakhirnya, dan komando serta menteri sihir membakar hangus tempat pelatihan hingga tidak tersisa.

Sebuah perjuangan kakek Triola yang tidak mengenal siapa pun namun masih mau menjaga setiap orang yang ada untuk dia lindungi dengan segenap jiwa dan raga bahkan dengan taruhan nyawa nya sekali pun, sebuah perjuangan seorang kakek tua yang memperjuangkan hidup anak – anak muda demi masa depan dunia yang lebih baik kedepannya, dia percaya aka nada keajaiban di dunia ini, dan dia rela mempertaruh kan nyawa nya demi keajaiban tersebut.

Nächstes Kapitel