webnovel

Same As Before

Ucapan pendeta itu membuat Sean ragu, dia tidak mengerti. Tapi rasanya ada yang dia lupakan dari semua hal yang terjadi pagi tadi. Tatapannya jatuh pada langit, menatap kosong tanpa tau bahwa dia menjadi objek perhatian beberapa orang saat ini.

Sebenarnya apa yang dia lupakan, kenapa tiba-tiba dia menjadi pria yang bodoh di saat seperti ini. Bukankah jelas bahwa tujuannya datang ke sini adalah meminta bantuan para petinggi itu untuk membuatnya bisa menjadi calon untuk Rimonda. Tapi sekarang dia malah bingung sendiri akan hal yang seharusnya dia jawab dengan gamblang.

"Aku tidak tau" gumamnya menutup wajahnya dengan kedua tanah miliknya, menyembunyikan raut wajah penuh frustasinya.

Dia meringis, merasakan bahwa dirinya benar-benar tidak mengetahui apa maksud Pendeta itu. Kenapa juga dia tidak di beri tau apa masalahnya dan menyuruhnya memikirkan semuanya lagi. Memangnya dia apa? Pasti sekarang Rimonda tengah mencarinya karena tidak datang lebih cepat dari dugaan awalnya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel