"kau..!"
Rimonda terkejut, menatap ke arah Dion yang terlihat berdiri tegak di taman yang menjadi tempat pintu masuk Istana es. Dia mendengus, merasa kesal pada Dion yang datang dengan tiba-tiba.
Walau sebenarnya Caesar sudah memberi tau soal kelakuan mereka bertiga, tapi Rimonda tetap tidak percaya jika pria pemilik Guild itu akan datang ke Istana es. Dia menyuruh pria itu masuk, mendekati yang lain menatap penuh ke arah Ramon yang sudah menduga hal seperti akan datang.
"Sepertinya aku memang tidak di harapkan untuk berada di sini!" ucap Dion menatap tajam pada mereka semua yang langsung menatapnya malas.
"Sudah tau pakai tanya!"
Dion mendengus "dasar!"
"Apa maumu?" sahut Sean menatap pria pemilik Guild itu dengan tatapan penasaran.
"Kalian tidak berniat membuat Kaisar sadar?" ucap Dion setelah diam untuk menyiapkan pembicaraan ini.
Si kembar tertawa kecil "jangan mengada-ada! Yang ada Kaisar akan mati"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com