Tatapan Rimonda dan Putra Mahkota kembali bertemu, keduanya tidak sengaja bertemu setelah Rimonda berniat kembali ke Istananya. Dia yang harus melewati lorong demi lorong itu malah bertemu dengan putra Mahkota yang terlihat tidak menyukainya.
Rimonda hanya diam saat Putra Mahkota menghalangi jalannya, lihat saja Putra Mahkota yang menggeram marah dengan manik hijau emerald yang menunjukkan amarah itu. Rimonda menghembuskan nafas kasar, menatap malas pada Putra Mahkota yang masih saja menunjukkan amarahnya padahal dia juga tidak melakukan apa pun.
Apa ini karena kejadian semalam, jika benar jangan salahkan dirinya. Bukankah harusnya dia bertanya kepada Kaisar, kenapa dia tidak di ajak dalam pertemuan itu. Dan Rimonda menjadi kesal karena harus bertemu Putra Mahkota di hari cerah yang indah ini.
"Maaf Yang Mulia.., saya tidak punya waktu untuk meladeni anda. Bagaimana jika Yang Mulia mencari lawan lain dari pada saya"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com