Alvin keluar dari kamar mandi hanya dengan mengenakan handuk, menutupi dari pinggang hingga di atas lutut. Sepertinya disengaja. Karena saat melihat istrinya terlihat fokus memperhatikan sebuah foto, Alvin berjalan mengendap mendekati ranjang. Senyum jahil tampak jelas terlihat di wajah.
"Aaach! Mas Alvin!" Teriakan Audia bergema di dalam kamar hotel bersahutan dengan tawa Alvin. Spontan Audia melempar bantal ke arah Alvin.
"Serius banget, sih, Sayang. Suaminya keluar kamar mandi aja gak tahu."
"Ish! Pake bajunya sana! Gak malu, ya." Nada suara Audia terdengar kesal. Bisa-bisanya Alvin berbuat tidak senonoh–meski suaminya.
"Lho, sama istri sendiri, kok, malu." Alvin memulai aksinya, menggoda Audia yang tidak bisa mengelak.
"Mas Alvin igh!!" rengek Audia.
Malam itu, Alvin tidak membiarkan Audia mengelak. Setelah seharian sibuk dengan pekerjaannya, memadu kasih dengan Audia adalah obat paling mujarab untuk menghilangkan penat. Mengendorkan urat saraf agar kembali rileks.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com