"Nanti Didi perlu datang ke persidangan gak, Mas?" tanya Audia saat mereka sedang sarapan pagi. Sepiring nasi dengan capcay sea food.
"Untuk apa? Gak usah!" Alvin terlihat sedikit emosi, nada suaranya yang tegas makin memperjelas bahwa Alvin tidak mengijinkan Audia datang ke persidangan.
Alvin masih teringat bagaimana reaksi Olivia saat melihat Audia datang ke pengadilan. Menyerang dengan brutal, tidak mengindahkan konsekuensi yang akan didapatnya. Seandainya saja tidak ada petugas yang menahan tindakan impulsifnya itu, bisa dipastikan Audia terluka, dan bisa membahayakan janin yang ada di rahim istrinya.
"Ya, mungkin jadi saksi?" jawab Audia takut-takut.
"Gak perlu. Mereka tahu, apa yang dibutuhkan untuk memberatkan tuntutan kepada Olivia dan Nadine, juga Billy. Sidangnya juga dimulai jam delapan pagi. Didi kuliah aja yang bener. Sidang ini tanggung jawab mas." Alvin menyudahi sarapannya. Untung saja piringnya sudah kosong, karena mendadak selera makannya menghilang.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com