Audia dan Alvin tiba di Depok sekitar pukul enam sore kurang sepuluh menit lagi. Pada hari itu, hujan turun merata di sekitar Jabodetabek.
Usai beristirahat dan bercengkrama dengan keluarga Audia, sambil menikmati martabak manis ukuran jumbo, Audia meminta Alvin memindahkan pakaian dan barang-barang Audia juga Alvin yang ada di kamar orang tua mereka ke kamarnya sendiri di lantai dua. Tidak lupa, membawa tas yang berisi buku-buku kuliah miliknya.
"Lho, kenapa pindah, Di? Memang gak apa-apa?" tanya Ning, saat menyimak percakapan putri satu-satunya dengan sang menantu.
"Udah boleh aktivitas, Ma. Didi mau pindah ke kamar Didi aja. Biar lebih enak. Kasian papa mama juga di kamar Didi, kan. Kamar mandinya di luar."
"Papa mama gak apa-apa, kok, tidur di kamar Didi." Supomo menimpali yang diangguki oleh Ning.
"Nggak, Pa, Ma. Didi mau di kamar Didi aja, lebih enak di sana." Audia menyengir melirik Alvin.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com