"Kenapa gak mau dipanggil ibu?" Alvin menjawil hidung Audia. Kebiasaan Alvin, kala menggoda istrinya.
"Gak mau pokoknya. Titik!" Audia langsung beranjak hendak meninggalkan Alvin. Namun kalah cepat dengan gerakan tangan Alvin.
"Mau ke mana, Sayang, hmm? Di sini aja. Kuenya juga belum mateng, kan?" Alvin menarik Audia dan mendudukkannya di pangkuannya.
"Mas pengen anak-anak, panggil mas dengan sebutan ayah. Tapi, bukan berarti mereka harus panggil Didi dengan sebutan ibu, kok." Alvin mengelus perut Audia. "Mereka boleh panggil Didi, dengan sebutan yang Didi suka."
Audia tersenyum. Manis sekali. Ah, ternyata semudah ini membujuk Audia. Kecuali masalah yang kemarin. Sepertinya Audia cemburu pada Olivia. Dan Alvin benar-benar harus menjaga jarak dengan Olivia. Tidak lagi membantunya dalam materi kuliahnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com