Ia pikir selama ini sepupunya bodoh, namun pada kenyataannya, mereka adalah dua orang yang tak jauh berbeda, hanya saja kebodohan mereka dalam kasus yang berbeda.
Pada keheningan tersebut, Chu Shenshu tiba-tiba terkekeh dengan sangat puas. Selain karena Wen Qi terlihat konyol di matanya, ia juga sangat senang jika melihat seseorang tertindas. Ia tiba-tiba mencemooh, "Apa sekarang kau ingin menangis?"
Wen Qi tidak menjawab. Namun begitu ia menggeser pandangannya ke arah Chu Shenshu, terlihat jelas bagaimana ia mengutuk pria itu.
Chu Shenshu menyeringai dingin. "Pantaskah? Jangan membuat lelucon dengan memperlihatkan dirimu yang seolah-olah sedang menyesali semuanya."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com