Saat pintu terbuka, tiba-tiba seorang anak kecil memeluknya sambil menangis. "Papa! Kenapa kau tidak datang menjemputku?! Aku sudah menunggumu sejak pagi tadi, tapi kau tidak datang! Aku marah padamu! Aku sangat marah padamu sekarang," Chu Baiyu berteriak histeris sambil memukuli Ai Zhiyi.
Ai Zhiyi seketika terkejut. Meskipun anak itu terlihat brutal, tidak ada yang dapat marah padanya, bahkan dengan ekspresi wajah menangis itu, orang-orang tidak merasa marah melainkan kasihan dengan rasa bersalah. Itulah yang dirasakan Ai Zhiyi saat ini begitu ia melihat Chu Baiyu menangis karena kesalahannya.
Mendengar putranya mengingatnya mengenai janji itu, Ai Zhiyi seketika mengingat bahwa ia telah berjanji pada Chu Baiyu untuk menjemputnya pagi ini. Tapi, karena kondisinya dan beberapa hal yang membuatnya tertekan, ia tidak dapat mengingat apa-apa mengenai janji itu, membuatnya seperti akan mnegutuk dirinya sendiri!
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com