Di lantai atas, setelah melakukan injeksi, Chu Weixu pun perlahan-lahan membaik. Mimisannya perlahan berhenti. Menyeka hidungnya dengan tisu, ia kemudian meninggalkan kamar tidur.
Sementara Ai Zhiyi, Wen Qi, dan Chu Baiyu duduk di ruang tamu. Chu Weixu berjalan ke arah mereka, lalu duduk di samping Ai Zhiyi. Ia membelai wajah Ai Zhiyi dengan lembut, berkata dengan prihatin, "Xiaoyi, kau harus mengompres memar dengan air dingin. Aku akan mengambilkannya untukmu."
Saat Chu Weixu hendak bangun, Wen Qi menyela, "Saudaraku, biarkan aku yang melakukannya."
Chu Weixu berhenti sebelum menjawab, "Oh, baiklah. Tolong, ambilkan airnya."
Saat Wen Qi menuangkan air, ia juga melirik keduanya di sofa dan tiba-tiba menjadi gelap. Romantisme pasangan itu pada dasarnya membuat Wen Qi muak.
Di sofa, Chu Weixu bertanya kepada Ai Zhiyi, "Bagaimana ini bisa terjadi padamu?" Suaranya terdengar seperti isakan dari lubuk hati.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com