"Giania, mundurlah," titah Zero sambil menggeser tubuhku agar menyingkir darinya. Aku tahu saat ini yang harus kulakukan hanya menuruti perintah Zero. Karena sebentar lagi mungkin pertarungan hebat antara Zero dan Sadin yang sama-sama memiliki kekuatan sihir yang mengerikan, akan segera terjadi.
"Zero, kau harus hati-hati. Dia bukan lawan yang mudah untuk kau kalahkan. Dia penyihir yang hebat karena itu dia berhasil membuat kita hampir saja berpisah."
Zero yang awalnya menatap tajam pada Sadin, kini menoleh ke arahku. "Jangan khawatir. Aku tahu apa yang harus kulakukan untuk melawannya," ucapnya sambil mengulas senyum untuk menenangkanku yang sedang mengkhawatirkannya.
Aku menggeleng karena memperingatkan dia agar tidak meremehkan kekuatan Sadin yang sangat hebat.
"Aku serius, Zero. Dia pasti memiliki kekuatan yang hebat. Lagi pula, apa kau sudah mengetahui alasan dia begitu membenci kita sampai ingin memisahkan kita dan menghancurkan hidupmu?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com