webnovel

BOCAH POLOS

"Tidak. Aku akan di teras saja. Maaf, ya? Jika bukan karena menuruti permintaan Lutfi, aku juga akan segera pulang karena aku tahu jika di luar sini kamu tidak enak apabila kelihatan oleh tetanggamu. Sementara jika di dalam... Takut terjadi, Fitnah, kan?"

Arsyla hanya diam dan tersenyum tipis. Tidak ada ekspresi lain selain dua hal itu saja yang bisa dilakukan kecuali di saat menghadapi orang lain terutama diwaktu kerja dia bisa bersikap profesional dan penuh wibawa sehingga membuat setiap yang datang untuk mengadukan masalah terhadap dirinya bisa merasa nyaman dan tenang setelahnya.

Diam-diam Fatih memperhatikan setiap gerak-gerik arsila ia menangkap kedua tangan wanita tersebut meremas kedua ujung gamisnya guna untuk menetralisir rasa cemas yang tiada habis.

'Duh, Kenapa Silvi lama sekali mandinya? Bukankah tadi dia mengatakan kalau sudah melakukan salat ashar saat perjalanan pulang di sebuah masjid? Kok ya belum juga selesai?' batin Arsyla, mulai merasa kacau dan tak karuan.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel