webnovel

KALIMAT YANG DIRINDUKAN

Arsila terdiam sejenak namun Ia tetap memberanikan dan menguatkan hatinya untuk tetap menatap expressing pria dihadapannya terlebih pada kedua matanya.

Ternyata selama ini Fatih menemui putranya bukan karena sebuah modus untuk mendekati dirinya kembali setelah suaminya meninggal tapi memang benar-benar Fatih menyayangi Lutfi.

Lagipula, ketika tanpa sengaja ia mendapati dia dan putranya sedang mengobrol, terlihat bahwa keduanya begitu cocok dan akrab sekali.

"Lagipula, itu hanya sebuah wasiat saja, kan? Jika memang tidak mampu dilaksanakan, aku yakin, mas Rayan tetap bisa tenang di sana karena dia orang yang baik. Dia juga seorang yang tekun dalam beribadah," jawab Arsyla lirih.

"Iya. Aku hanya takut saja, Syl. Tapi, jika kamu mau, kau boleh membaca surat itu sendiri." Fatih membuka laci di depannya. Mengambil dompet miliknya dan mengeluarkan secarik keras yang kotor dan ternoda oleh bercak coklat kehitaman.

"Apa, ini?" tanya Arsyla dengan curiga.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel