Cheng Wan Nian hanya diam, membiarkan Kasim Li menuntunnya untuk menepi, dadanya yang sudah terbuka dengan sempurna meski masih mengenakan pakaian kebesarannya tampak menggantung dengan sempurna ketika Kasim Li menghentaknya dengan sangat cepat dan dalam.
"Kasim Li, kenapa kau melakukan ini dengan putriku di depan banyak Kasim lain!" marah Kasim Agung Cheng yang agaknya gusar. Dia tidak mau kalau sampai putrinya mendapat julukan jelek. Terlebih karena sikap Kasim Li yang kurang ajar. Terlebih Cheng Wan Nian tampak tak protes, dia menikmati ketika laki-laki tua itu melumat bibirnya, meremas dadanya dan menghentakknya dengan penuh nafsu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com