webnovel

Berubahnya Takdir Sang Putra Mahkota Langit

Semua yang ada di sana tercengang dengan apa yang dilakukan oleh Putra Mahkota kerajaan langit. Bagaimana bisa seorang calon pemimpin langit melakukan kesalahan sefatal ini? Melukai penasihat tertinggi langit, dan apakah penasihat tertinggi itu akan bisa kembali seperti sedia kala, atau musnah untuk selamanya.

Dia terkapar jatuh ke tanah, darah berwarna keemasan itu mengucur deras dari dalam tubuhnya. Para prajurit langsung membawa tubuh penasihat itu untuk segera pergi dari sana untuk mendapatkan perawatan segera dari tabib kerajaan langit.

Sementara kini Sang Raja agaknya murka. Rahangnya tampak mengeras, matanya melotot memandang putranya.

Plak!!!

Dan tamparan itu terasa begitu nyata, saat Raja Langit menampar Putra Mahkota yang paling dia sayangi itu. Dia tak pernah menyangka, jika anak tersayangnya yang selalu dia sanjung dan banggakan bisa melakukan perbuatan sekeji ini.

"Xie Liao Xuan, apa kau tahu ini di mana!" bentak Sang Raja.

Xie Liao Xuan masih diam, dadanya terasa panas membakar seluruh tubuhnya. Dia bahkan seolah tak menyesal telah melakukan tindakan sekejam itu kepada penasihat ayahandanya.

"Semua makhluk di langit ini, telah dicabut amarahnya, dendamnya, kebenciannya, sehingga mereka bisa hidup abadi dengan suka-cita selamanya. Tapi kamu... kamu adalah calon penerus kerajaan langit, kenapa berbuat serendah itu bahkan melebihi iblis yang ada di dunia fana!"

"Jika Ayahanda berkata seperti itu, lantas lihat...lihat, Yang Mulia. Jika Yang Mulia berkata kalau penghuni langit tidak memiliki kebencian, amarah, dan dendam, lantas kenapa Anqier bisa tewas dengan cara setragis ini?! Dia tidak bisa diobati bahkan dengan teratai pengumpul nyawa. Dia benar-benar pergi untuk selamanya karena senjata terkutuk itu! Apa Yang Mulia pikir, senjata itu tidak sengaja diambil begitu saja? Senjata itu dibuat, dan hamba yakin jika semuanya itu sudah direncanakan lama!"

"Berhenti berucap gegabah dan mengatakan hal bodoh, Liao Xuan!"

Sontak, perkataan dari Sang Raja membuat Xie Liao Xuan kaget luar biasa. Ayahnya sekarang tak memberikan nama marganya sama sekali.

"Kamu bukan putraku, percayalah kamu bukan putraku," lirih Sang Raja. Air mata Xie Liao Xuan langsung menetes begitu saja, napasnya tersengal hebat. Apa ini? Sebenarnya apa yang terjadi ini sampai semuanya berubah menjadi mengerikan seperti ini?!

"Hamba sangat setuju dengan Baginda Raja. Bagaimana bisa, dia menjadi bagian dari keluarga Xie, kalau bahkan menghormati leluhur saja tidak bisa. Dari semua generasi kerajaan langit, hanya dialah satu-satunya Putra Mahkota yang melakukan pembunuhan di istana langit tempat yang agung, yang suci, yang bahkan sedikit ucapan kotor saja dilarang keras ada di sini, apalagi darah dari hasil pembunuhan," Xie Ming Zhen tampak menyeringai, memandang saudara tirinya itu dengan perasaan bahagia luar biasa.

Semakin ayahnya membenci saudara tirinya, semakin dia mendapatkan kedudukan yang pantas di istana langit ini. Terlebih kalau sampai, saudaranya ini didepak dari kerajaan langit. Xie Ming Zhen sudah tak sabar untuk menyaksikan semua itu. Menyaksikan kehancuran dari Xie Liao Xue adalah hal yang sangat menyenangkan baginya.

"Suamiku, tolong cabut kembali ucapanmu. Aku mohon, suamiku! Bagaimana bisa, kamu tidak menganggap putra kita sebagai bagian dari keluarga kerajaan. Dia telah memberikan banyak sekali kehormatan untuk keluarga kerajaan. Terlebih lagi, dia sekarang sedang berduka. Kekasihnya telah meninggal dengan cara setragis ini, bagaimana bisa dia tidak terpukul, Yang Mulia! Hamba... hamba sebagai Ratu dari kerajaan langit, akan bersumpah, bahwa saya akan berlutut di bukit ratapan sampai jika Yang Mulia Raja mencabut semua ucapan dari Yang Mulia tadi!"

"Ratu, berhentilah berkata macam-macam!" bentak Sang Raja. "Pengawal! Bawa Ratu kembali ke tempatnya!" perintah itu terdengar sangat mutlak, hingga membuat tangisan dari Sang Ratu terpecah beserta dengan dayang-dayangnya.

"Yang Mulia! Putra Mahkota adalah putra kita! Dia lahir dari raham hamba, Yang Mulia! Tolong maafkanlah Putra Mahkota!" jeritan itu terdengar pilu, dan sangat menyayat hati. Hingga akhirnya sosok Ratu itu pun menghilang dari balik sebuah pintu berbentuk lingkaran.

Lagi, Raja langit memandang Xie Liao Xue dengan tatapan sinisnya. Rasa kecewa itu terlihat sangat nyata.

"Yang Mulia Raja, tolong maafkanlah Putra Mahkota. Hamba benar-benar merasa bersalah, karena saya merasa, jika sayalah yang menjadi penyebab dari kenapa Yang Mulia Putra Mahkota sampai membunuh penasihat Anda,"

"Berhentilah membela orang kotor ini, Li Zheng! Karena aku sudah tidak ingin mendengar kamu terus membelanya!"

"Li Zheng, diamlah. Ini adalah urusanku, ini adalah perkaraku. Aku tidak butuh dibela siapa pun," Xie Liao Xuan akhirnya membuka suara. Untuk kemudian dia memandang ayahnya dengan tatapan tajamnya itu. "Yang Mulia Raja, hamba benar-benar sangat menerima hukuman apa pun yang Yang Mulia berikan kepada hamba. Asal satu hal, tegakkan keadilan untuk kematian wanita hamba!"

"Laio Xuan, jangan melebihi batasanmu!" sentak Sang Raja lagi, dia kemudian menunjuk putranya itu dengan tangan yang bergetar hebat.

"Hakim langit, kabarkanlah titahku ini kepada semua penghuni langit raya! Jika aku, sebagai Raja Xie ke-XI akan menghukum Liao Xuan dengan seberat-beratnya! Dia dicabut jabatannya dari Putra Mahkota, dan dia dihapuskan dari silsilah keluarga kerajaan, dan... dan..," kata Sang Raja itu terhenti. Kemudian kedua tangannya mengepal erat-erat, lalu hukuman terpahit untuk Xie Liao Xuan pun diumumkan dengan cara menyakitkan. "Turunkan dia ke bumi, dia akan reinkarnasi sebagai keturunan Raja Iblis yang nantinya akan menjadi seorang Raja Iblis! Agar dia tahu, bagaimana rasanya hidup di bumi! Agar dia merasakan bagaimana rasanya terbakar api amarah dan dengan dendam! Agar dia belajar, jika dia sekarang ini, tak ubahnya seorang iblis! Dia bukan makhluk paling suci dan murni, tapi makhluk dengan penuh kebencian dan kotor seperti seorang iblis! Hapus semua ingatannya, agar dia tahu bagaimana rasanya hidup menjadi makhluk yang paling buruk di alam semesta ini!"

Semua orang tampak kaget luar biasa dengan hukuman dari Sang Raja itu. Mereka langsung bersimpuh seolah serempak memohon ampunan untuk Putra Mahkota.

"Yang Mulia Raja, tolong ampuni Putra Mahkota. Beliau masih sangat muda, beliau masih belum mengerti siapa yang baik dan siapa yang buruk, Yang Mulia! Tolonglah maafkan Putra Mahkota!"

"Hakim laksanakan hukuman itu! Dan untuk Dewi Anqier, turunkan dia ke bumi, biar dia hidup sebagai manusia biasa!"

"Baik, Yang Mulia!"

Hingga akhirnya kedua tangan Xie Liao Xuan di bekap oleh dua prajurit kerajaan langit. Sementara Anqier diberi sebuah kekuatan, dia melayang di dalam gelembung dan berjalan tepat di belakang Xie Liao Xuan.

"Yang Mulia Raja," kata Xie Liao Xuan kemudian. Dia benar-benar tidak menyangka, jika ayahnya sampai berbuat sejauh ini. Apa salahnya? Dia hanya bertindak sesuai dengan keadilan, dia hanya ingin keadilan karena kekasihnya telah mati dengan cara yang sangat kejam. "Satu hal yang membuat hamba sangat sedih, karena Yang Mulia tidak menganggap hamba lagi sebagai seorang anak. Padahal di mata saya, Yang Mulia adalah Ayah paling sangat hamba idolakan, sosok yang menjadi panutan hamba selama ini."

Sang Raja pun tampak tak peduli, hingga akhirnya tubuh Anqier di hempas begitu saja pada sebuah lubang yang sangat pekat dan mengerikan. Xie Liao Xuan memandang perih kejadian itu. Tangannya, tangannya yang tak sengaja menggenggam kalung milik Anqier pun mengepal kuat-kuat. Saat dia hendak didorong masuk ke dalam lubang itu, Li Zheng langsung berlutut kepada Rajanya.

"Yang Mulia, hamba tidak akan meminta penangguhan hukuman kepada Putra Mahkota. Tapi, izinkan hamba bersama selalu dengan Putra Mahkota. Hamba di sini adalah penasihatnya, sosok yang selalu berada di sampingnya. Jika Putra Mahkota tidak ada, lantas hamba harus mengabdi kepada siapa? Hamba mohon, Yang Mulia, kabulkan permintaan hamba!"

"Baiklah, jika itu yang kamu mau, aku akan mengabulkannya!"

"Li Zheng apa yang kau lakukan!" marah Xie Liao Xuan, tapi Li Zheng tidak peduli. Dia langsung berdiri di samping Xie Laio Xuan dengan tatapan sendunya.

"Aku adalah bagianmu, Putra Mahkota, dan aku akan selalu berada di sisimu sampai kapan pun itu dan di mana pun itu,"

Setelah itu keduanya langsung dilempar ke dalam lubang berwarna pekat itu. Seluruh cahaya, tampak memudar. Xie Liao Xuan langsung berubah menjadi sosok naga putih yang terkapar tak berdaya, sementara Li Zheng menjadi sosok burung phoenix. Keduanya terjun bebas, kemudian jatuh ke sebuah gua yang sangat kelam dan menyeramkan. Terkapar tanpa berdaya, hingga akhirnya, seluruh roh-roh iblis berkumpul menjadi satu dan mengerumuni mereka.

Mereka tampak telah lama menantikan hari ini, dan dengan bahagianya mereka berkata, "Sang Raja Iblis kita telah datang!"

Nächstes Kapitel