Monica bersembunyi di sebuah bangunan tua tepatnya di dekat pintu belakang sambil memeluk Madeline yang terdiam berpegangan erat pada tubuhnya karena sangat ketakutan.
"Papa ... Papa berdarah," lirih Madeline sambil mendongak menatap ibunya.
"Sabar, Sayang ... pasti papa akan baik-baik saja ... pasti ada yang sudah menolongnya. Kita bersembunyi di sini sebentar sampai penjahat itu pergi," lirih Monica menatap intens pada Madeline sambil mengusap-usap rambutnya yang lembut. "Kamu harus tetap diam, oke?"
Madeline mengangguk kemudian menenggelamkan wajahnya ke dada sang ibu.
Monica terdiam dengan gemetar, memikirkan bagaimana keadaan Raymond dan juga gemetar karena takut akan keberingasan Gio yang begitu ingin menangkapnya.
"MONICA!".
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com