Pada bagian itu, Brian kembali memanjakan lidahnya di atas permukaan kulit Anna, menciptakan kissmark dimana-mana, melakukan hal itu beberapa puluh menit, mendadak Brian menjadi sangat kesal karena tak mendengar respon apapun yang ia inginkan. Seolah yang ia perlakukan saat ini adalah patung dan bukan manusia.
Kembali duduk di posisinya setelah mendorong tubuh Anna kasar, Brian tidak mengucapkan sepatah katapun, mengeluarkan sebatang rokok kemudian menyesapnya, seketika dalam mobil dipenuhi oleh asap rokok pria itu dan berhasil membuat Anna sedikit sesak, meski demikian pria itu tidak peduli sama sekali.
"Mana ponselmu?" ucap Brian tiba-tiba.
"Untuk apa?"
"Apa aku harus memiliki alasan untuk memegang ponselmu?"
Anna terdiam.
"Berikan padaku," ucap pria itu lagi.
Dengan perasaan ragu, Anna memberikan ponselnya pada Brian.
"Hari ini dan seterusnya kau tidak perlu lagi ke rumah pria itu, dan tinggal di rumahku," ucap Brian lagi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com