"Aku yakin kau sangat lelah mengurus Dave seharian. Duduklah kembali, atau sebaiknya segeralah tidur. Aku bisa melakukannya sendiri nanti," balas Anna.
"Tapi…"
"Sudah, jangan mengakhawatirkanku. Lebam ini tidak akan membuatku mati, Naila," potong Anna lagi tertawa ringan.
Naila ikut tertawa kecil, "Baiklah. Kalau begitu, kau juga sebaiknya istirahat," balas Naila dan segera diangguki oleh Anna.
Mereka berdua kemudian kembali ke kamar mereka masing-masing.
Meskipun respon Anna nampak baik-baik saja di hadapan Naila, percayalah dalam hatinya ia tidak bisa tenang. Entah mengapa Anna merasa bahwa paket dan buket bunga yang di kirim Brian tidak lebih seperti sebuah peringatan baginya.
Ia sangat takut. Takut jika pria itu menyakitinya kembali, atau bahkan mencelakai Dave. Perasaan itu menerrornya, membuat Anna semakin gelisah dan kesulitan tidur.
.
.
.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com