Seperti saran Alvaro, James memilih untuk tak mengatakan hal itu pada istrinya. Dia harus segera menyelesaikan masalah itu secepat mungkin.
"Jangan menunjukkan wajah cemasmu pada Felicia. Itu bisa saja sangat membebaninya," bujuk Alvaro pada adik iparnya.
Mereka berdua akhirnya kembali ke rumah sakit dengan beberapa makanan yang sudah dipesannya tadi. Di dalam perjalanan, Alvaro melihat seorang ibu yang sedang menjual bunga di pinggir jalan. Dia pun menghentikan mobilnya lalu turun untuk menghampirinya.
"Berapa harga bunganya, Bu?" tanya Alvaro pada penjual bunga itu.
"Satu tangkai sepuluh ribu, Mas. Apa mau diberikan untuk kekasihnya?" Ibu itu bertanya dengan sangat ramah. Dia penasaran dengan sosok lelaki tampan yang datang ingin membeli bunganya.
"Untuk istri saya yang sedang sakit, Bu. Saya beli semuanya." Alvaro memberikan beberapa lembar uang seratus ribuan. Di sengaja melebihkan uang itu, tak tega melihat seorang wanita tua berjualan hingga malam.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com