Sore harinya, mereka semua sudah bersiap untuk pulang ke rumah Keluarga Angelo. Felicia dan juga Jessica sudah berjalan lebih dulu menuju ke lobby rumah sakit. Sembari menunggu, mereka berdua duduk di sebuah kursi kosong yang berada di sana.
"Apakah Kak Jessie senang menjadi dokter?" tanya Felicia pada kakak iparnya. Dia sangat tertarik dengan sebuah profesi yang juga digeluti oleh ayah dan juga kakaknya.
Namun jangan salah, Felicia sama sekali tidak tertarik untuk menjadi dokter. Dia hanya penasaran alasan orang-orang di sekitarnya memilih untuk menjadi seorang dokter. Mulai dari ayahnya, kakaknya dan juga calon suaminya.
"Menjadi dokter, membuat aku merasa bahagia. Rasanya sangat luar biasa bisa menyembuhkan pasien yang sakit. Terkadang juga sangat terpukul, saat gagal menyelamatkan nyawa mereka," ungkap Jessica dalam raut wajah sedih. Dia mengingat beberapa pasien yang terkadang tak sempat diselamatkannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com