"Apa yang kamu lakukan, Fel?" Jessica tiba-tiba keluar dari ruang pribadinya. Berjalan sangat pelan ke arah adik iparnya. Dia mendengar teriakan Felicia pada kakaknya. Rasanya dia tak rela jika adik perempuan kesayangan suaminya itu sampai melontarkan kata-kata yang sedikit tak sopan pada kakaknya.
Jessica justru tampak seperti seorang perempuan berpenyakit. Mungkin saja selama beberapa hari belakangan, dia tak benar-benar makan dengan baik. Tentu saja, menghilang Alvaro tanpa pamit cukup mengguncang hatinya.
"Aku sedang memaksa Kak Varo pulang secepatnya. Kak Varo sudah sangat jahat padamu, Kak. Aku tak bisa berdiam diri dan hanya menjadi penonton saja," terang Felicia dengan emosi yang mulai tak stabil. Dia saja tak bisa menerima hal itu, bagaimana kakak iparnya itu bisa menahannya? Ingin rasanya Felicia menjerit melupakan segala perasaan di dalam hatinya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com