Meskipun perasaan curiganya bahwa Xiao Jun mungkin memiliki alasan lain kenapa ia mencoba untuk menyingkirkannya pergi, asumsinya sendiri sudah merupakan sebuah alasan yang cukup untuk tetap berdiri pada pendiriannya.
Saat kereta kudanya memasuki halaman mereka, Xiao Jun sudah berdiri disana, menunggu Qianru. Suasana hatinya yang gelap dapat dirasakan dari kejauhan.
Sekali tatapan darinya sekarang, bisa menakuti semua orang yang berada di sekelilingnya.
Kereta kuda berhenti di hadapan Xiao Jun sementara semua penjaga, Lu Che dan Jinse turun lalu berlutut di tanah, sangat rendah hingga mereka bisa mencium tanah setelah hujan.
Xiao Jun sangat jarang sekali menunjukkan ketidak puasannya atau kemarahannya, tapi sekali ia menunjukkannya, itu tidak akan berakhir dengan baik. Ia adalah tipe pria yang akan melakukan siasat yang sangat licik sambil tersenyum.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com