"Kotak hitam berwarna coklat, ya?" gumam Rigel lebih kepada dirinya sendiri. Ia melihat bergantian ke arah dua rekannya dan ikan besar yang tak ia tahu jenisnya itu.
"Yo~!! Aing cari di sebelah sana, ya!!" seru Rigel sambil menunjuk semak rimbun sebelah kiri sungai.
Ini juga minggu kedua dari saat Joon dan Gilang bertemu Rigel.
Jadi Rigel sudah hapal benar kegiatan dua rekannya itu.
Sembari mencari tahu caranya untuk pulang, mau tak mau Rigel juga ikut terlibat dalam misi-misi The Kupret, yang lebih banyak mudarat daripada manfaatnya itu.
Entah takdir macam apa yang dialami Rigel saat ini. Ia terdampar di planet asing dengan bangunan-bangunan aneh menjulang tinggi hingga menembus awan.
Tak ada pohon-pohon rindang yang menjulang seperti Hutan Lilia, tempat ia berasal. Yang ia ingat terakhir kali saat ia dikepung ratusan Saman, pasukan iblis, ada kabut kuning keemasan yang menyelubunginya. Lalu, semuanya gelap gulita.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com