"Dasar Jigong!! Dari tadi lu doang yang mau digituin!! Kapan giliran gua yang diginiin coba?"
Dong Wook berucap ambigu, yang semakin membuat Joon dan Gilang penasaran.
Diginiin?
Digituin?
Wah pemilihan kata yang salah sepertinya, Wook!
"OM!! KALIAN KALAU BERBUAT MESUM JANGAN DI SINI DONG!!
Kami sebagai warga yang baik tak terima. Kami merasa terhina, terluka, tersiksa, terkulai, lemah, letih, lesu, lunglai ...."
"Hnn ... kok jadi seperti keluhan pas anemia ya, Joon?" sela Gilang di tengah-tengah ucapan Joon yang dramatis tadi.
"Diam, Kunyuk! Gue jadi lupa mau ngomong apa tadi! Hasshhh ... sialan!"
Joon marah-marah tanpa sebab.
"WOY KALIAN SEBENARNYA SIAPA? UDAH GANGGU ORANG MALEM-MALEM, SEKARANG SOK MENGGURUI LAGI! KALIAN ANAK ILANG YA, HAH?"
Bentakan Gong Yo yang sama sekali tak membuat Joon dan Gilang takut.
Dibentak dan dipukul sudah menjadi makanan tiap hari bagi duo kupret (Kunyuk dan Kampret) pas di sekolah.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com