"Bukankah Anda lebih sering melakukan kesalahan daripada Kak Emma, Akiyama-sama?" Joon berucap setengah membentak. Ia benar-benar kecewa melihat kelakuan kasar orang Jepang itu.
Ucapan putranya baru saja, langsung menohok ke hati Takeyuki. Benar, putranya itu memang belum sepenuhnya memaafkan Takeyuki.
"Jadi, maafkan Kak Emma untuk sekali ini saja, Akiyama-sama! Aku mohon!" Joon menjatuhkan lututnya dan memeluk kaki orang Jepang itu. Ia tidak ingin membuat siapa pun menderita karena dirinya lagi.
Meski benar kata Akiyama Takeyuki bahwa Emma telah bekerjasama dengan Kakek Suguru, Joon sudah memaafkan Emma. Ia tidak akan pernah membuat perempuan mana pun terluka, apalagi karena dirinya.
Emma bangkit dari duduknya. Ia menutup bibirnya dengan telapak tangan. Ia tidak menyangka jika bos kecilnya itu rela menentang ayahnya demi membela Emma. Ia menggigit ujung bibir bawahnya, agar tangisnya tidak terdengar. Ia benar-benar terharu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com