Naura sudah berada di London. Hanya berbekal identitas dan juga selembar kartu, dia nekad datang.
Tujuannya hanya satu, Naura ingin menemukan kedamaian diri sehingga bisa memutuskan apakah dia harus pergi atau kembali.
Dengan seikat bunga segar yang wangi, juga bunga tabur, Naura datang ke pemakaman Diego.
"Hai, Kakak! Setelah sekian lama, aku datang lagi." Naura menitikkan air matanya.
"Banyak hal yang ingin aku ceritakan. Andai saja Kakak masih berada disisiku, mungkin aku tidak akan sesulit ini."
Naura mengatur nafasnya yang sesak. Semua perasaan yang tertutup, Naura luapkan. Naura bersimpuh di depan batu nisan atas nama Diego.
"Kakak, apa kau sudah bersama Hanin di sana? Kau tahu, aku sendirian sekarang. Bagaimana aku akan memulai hidupku? Bagaimana aku akan memulai semuanya?" gumam Naura.
Tanpa Naura sadari, Naura sudah menangis begitu lama. Naura mengecup batu nisan itu sebelum dia pergi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com